Langsung ke konten utama

Kenangan Indah Pangandaran 2014


Tak mengenal Lelah menemani kenangan indah dalam keheningan kesucian dunia ini yang menciptakan hal-hal indah dan menarik dalam kenangan kehidupan ini,

Perjalanan demi perjalanan dilalui bersama, dalam keheningan malam pantai pangandaran yang ditemani oleh deruan ombak pantai selatan Pulau Jawa.


Ditemani lantunan lagu "Ungu-Demi Waktu" yang di lantunkan dengan suka cita dalam kedamaian.


Malam demi waktu............
yang terukir dalam memori dengan disaksikan oleh deruan Ombak pantai Pangandaran yang deras ditemani sinar Rembulan sabit yang muncul di awal bulan Dzulhijah 1435 H.

Waktu demi waktu dilalui dengan keindahan lampu-lampu malam di tengan laut. yang sedang mencari nafkah untuk keluarga di rumah.


Pengalaman ini merupakan sebuah kenangan indah dalam kehidupan ini, kebersamaan ini tidak memandang status jabatan maupun umur. semua melebur menjadi satu dalam keindahan kebersamaan ini.


Walau rasa malu menyelimuti setiap langkahku di acara ini. namun semua itu sirna ketika dalam kebersamaan ini semua dirasakan dalam keindahan senyuman bahagia.

Melupakan sejenak permasalahan-permasalahan dalam kehidupan ini, yang selalu hadir menemani kehidupan ini.











Terima Kasih semua atas kenangan indah ini. Terima kasih Abang Adbul Aziz Ana, Dr. Anceu Murniati, Dr. Sayu, Bu titin, Bu erna, Sisca. dan semua bagian yang telah membuat kenangan indah ini. aku haturkan beribu terima aksih yang sebesar-besarnya.

~~~~~~~~~~~I LOVE YOU~~~~~~~~~


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Rindu

Maaf jika aku tidak bisa meredam rindumu dengan pelukku disana, lenganku mungkin tak sampai, tapi doaku akan terus mencoba memelukmu Mencintaimu takkan ada hentinya bagiku, selalu kurasakan kebahagiaan di tiap-tiap detak jantungku saat melihat dirimu Rindu menyapa terlalu pagi, membuat hari terasa semakin sepi, inginkan ada hadirmu disini Kala rindu mendatangi kerajaan hati, ku hanya bisa berharap, tawa dan senyumanmu mampu menghiasi rasa sepi yg mendalam ini Tak peduli harus sesakit apa, tak kuhiraukan berapa lama menunggu, asalkan di ujung jalan itu ada kau yang akan menggenggam tanganku Ketika jarak tak lg jd masalah, rindu ini saja yg suka menyerangku bertubi-tubi, membuatku trkdg ingin menyerah akanmu Rindu menyapa terlalu pagi, membuat hari terasa semakin sepi, inginkan ada hadirmu disini Tak ada yang mampu memberikan kenangan seindah kenangan bersamamu. Jarak tak jadi masalah untukku, aku selalu ada untukmu Merindukanmu bukan hal yang asing bagiku, sudah menjadi...

Sebuah Negara Kerajaan di Tahun 2045

Sekarang bulan Agustus 2045, seluruh warga kerajaan sedang mempersiapkan hari Kemerdekaannya yang ke 100 Tahun, sekaligus memperingati kemerdekaan atas runtuhnya sistem republik di tahun 2019. Setelah Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi dan sekarang Kerajaan. Namun tidak seperti Kerajaan jaman pra kemerdekaan 1945. Ya! Sistem republik telah runtuh di tahun 2019 oleh sebuah Gerakan Islam Bersatu yang telah memenangkan pemilu pada tahun tersebut secara mutlak. Mereka menguasai parlemen yang diisi oleh para Kyai, Ustad, Habib dan Ulama serta Cendekiawan Muslim. Mereka menunjuk pimpinan mereka Syeh Abdullah Bin Didik Haryanto sebagai Raja menggantikan Presiden saat itu. sampai dengan sekarang. Kemudian Sang Raja bergelar Sultan Abdullah menunjuk seorang Perdana Menteri sebagai Kepala Pemerintahan, Syeh Syahid Bin Abdul Ghofir tentunya atas persetujuan parlemen dan dituangkan dalam Fatwa Kerajaan No. 004/2019 (Dulu Undang-undang; red). Pemerintahan kerajaan mengganti Undang-undang Dasar ...

Pengorbanan Untuk Meraih Kebahagiaan

Perhatikan bagaimana al Quran membimbing kita melihat masalah, seperti yang disebutkan dalam surat al Baqarah ayat 216, 'Boleh jadi engkau membenci sesuatu, padahal ia baik bagimu, dan boleh jadi engkau menyenangi sesuatu padahal ia buruk bagimu. Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui (Q/2:216). Renungkan pula bagaimana proses yang mengantar kita pada kebahagiaan, ternyata di sana ada pengorbanan. Kemerdekaan suatu bangsa juga harus didukung oleh pengorbanan sebagian dari warganya, yakni dengan gugurnya para pahlawan di medan perang. Disadari atau tidak, sebenarnya setiap pribadi harus bersedia berkorban demi kebahagiaan bersama. Pengorbanan, sifat mengalah harus selalu ada pada diri kita demi mewujudnya kebahagiaan yang hakiki. Suatu bahaya yang mencekam ternyata melahirkan kebahagiaan berupa munculnya orang-orang pemberani yang berhasil mengusir bahaya itu. Pengalaman menderita sakit parah ternyata bisa mendatangkan rasa kebahagiaan, yakni ketika merasakan betapa nikmatnya ...