Pernah kita sama-sama susah
terperangkap dinginya malam
terjerumus kedalam lubang jalanan
digilas kaki sang waktu yang sombong
Pernah kita sama-sama rasakan
panasnya mentari hanguskan hati
sampai kita nyaris tak percaya
bahwa roda nasib memang berputar
kekasih masih ingatkah kau
Semestara hari terus berganti
engkau pergi dengan dendam membara di hati
cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
hingga saat kita jumpa di waktu itu
tajamnya matamu tikan jiwaku
kau tampar hatiku dengan hatimu.
Komentar
Posting Komentar